Minggu, 10 Juni 2018

Keistimewaan Perempuan dalam Al-Qur’an


Oleh: Nurika Miftahuljannah, S. Pd.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Perempuan memiliki berbagai karakter yang termuat dalam Al-Qur’an. Tulisan ini berisi tentang apa saja karakteristik perempuan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Mengapa perempuan itu istimewa? Perempuan ketika sedang sendiri disebut dengan mar’ah dan kalau berkumpul atau jamak disebut dengan nisa’. Berbeda dengan laki-laki yang jika sendiri disebut dengan rajul dan kalau jamak tetap disebut rijal. Itulah yang menyebabkan sifat perempuan ketika sedang sendiri berbeda dengan ketika sedang berkumpul, sedangkan laki-laki memiliki sifat yang sama ketika sedang sendiri maupun ketika sedang berkumpul.
Secara bahasa, rajul artinya bijak atau bijaksana dan bisa juga diartikan sebagai kokoh atau teguh pendiriannya. Jadi ketika ada laki-laki yang agak melambai, itu berarti ia sudah keluar dari fitrahnya sebagi laki-laki. Begitu juga ketika sedang berkumpul, ia akan tetap memiliki sifat bijaksana. Sekarang kita lihat bagaimana dengan perempuan. Perempuan ketika sendiri disebut mar’ah yang seakar kata dengan muru’ah atau marwah. Arti kata tersebut memiliki tiga turunan sifat yang khusus menurut Al-Qur-an. Ketiga sifat khusus perempuan ketika sendiri tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Menyukai keindahan, jadi wajar saja kalau perempuan biasanya tampil lebih rapi daripada laki-laki. Ketika ingin pergi, perempuan menginginkan pakaiannya disetrika rapi terlebih dahulu sebelum pergi, sedangkan laki-laki ada kusut sedikit tidak menjadi masalah langsung pergi saja. Dengan demikian jika ada perempuan, baik ibu-ibu atau remaja putri tidak suka keindahan berarti ia sudah keluar dari fitrahnya sebagai seorang perempuan.

2.         Ingin tampil terhormat, jadi misal kalau ibu-ibu sedang kumpul maka yang diceritakan adalah yang baik-baik. “Alhamdulillah anak saya ranking satu.” Kemudian yang lain juga mengatakan, “InshaAllah anak saya juga seperti itu.” Dengan demikian, jika ada perempuan yang tidak ingin tampil terhormat atau dengan kata lain tidak memiliki rasa malu maka ia sudah keluar dari fitrahnya sebagai perempuan. Misalnya tidak menutup aurat dan sebagainya.

3.         Mempunyai rasa sensitivitas yang tinggi (peka), jadi misal ketika ada seminar motivasi yang laki-laki fokus menyimak sedangkan yang perempuan sudah meleleh kemudian air matanya keluar. Perempuan mempunyai sifat yang sama dengan cermin (mir’ah). Ketika sebuah cermin kita lempari dengan batu maka cermin itu akan pecah. Kemudian kita satukan lagi pecahan cermin tersebut. Lalu kita gunakan untuk bercermin. Maka yang terjadi cermin tersebut masih bisa digunakan untuk bercermin, akan tetapi tidak bisa memantulkan bayangan yang sempurna. Seperti itulah sifat perempuan. Perempuan itu mudah memaafkan, tetapi sulit melupakan. Dengan demikian perempuan memiliki ingatan yang kuat sehingga sulit melupakan.
Kemudian jika perempuan tersebut berkumpul maka disebut An-Nisa’ asal katanya dari bahasa Arab yaitu nasa’. Nasa’  memiliki makna “mengungkapkan apa yang dirasakan”. Dalam Q.S. An-Nisa’: 34, ketika perempuan sudah berkumpul maka dia akan sering mencurahkan apa yang dirasakannya. Akan tetapi wajar saja jika ada pengajian, yang bapak-bapak tidak terlalu ribut sedangkan kalau ibu-ibu adaaa saja yang dibicarakan.
Akan tetapi, inilah yang menjadi bahaya bagi kaum perempuan karena dapat menyebabkan perempuan masuk dalam neraka. Karena sifat nisa’nya yaitu suka mencurahkan apa yang dia rasakan, maka seringkali ia membongkar aib keluarga. Maka jangan salahkan jika aib keluarga terbongkar kepada orang lain karena perempuan itulah yang memulai terlebih dahulu. Jadi sebagai kaum perempuan harus berhati-hati jika ingin bercerita kepada orang lain. Kecuali dalam Surah An-Nisa’: 30, perempuan boleh curhat kepada orang-orang yang dipercaya bisa amanah dan bisa memberikan solusi.

Silahkan teman-teman bisa komentar mengenai tulisan ini atau menyimpulkan kesimpulan apa yang bisa diambil dari tulisan ini, khususnya bagi perempuan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sumber:
Kajian Ust. Maulana Umar pada kultum sholat subuh tanggal 03 Juni 2018 di Masjid At-Tauhid, Gondokusuman, Sapen, Yogyakarta.

LoA (Law of Attraction)

  LoA ( Law of Attraction )   Law of Attraction adalah hukum tarik menarik. Kita menarik sesuatu yang menurut kita sesuai dengan diri k...