Senin, 23 Oktober 2017

CUPU MANIK ASTAGINA - Sejarah Sugriwa Subali



CUPU MANIK ASTAGINA
Refleksi Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Pertemuan Kedua Tanggal 26 September 2017

Refleksi ini merupakan lanjutan dari refleksi perkuliahan Filsafat Ilmu pada pertemuan kedua. Pertemuan kedua ini saya bagi menjadi dua refleksi karena jika dijadikan satu akan sangat padat. Selain itu pada pertemuan kedua ini juga memiliki dua pokok pembahasan.
Refleksi ini saya mulai dari pertanyaan Mirza, yaitu : “Apa yang menyebabkan karakteristik kaum islam mulai luntur?”.
Jawaban Prof. Marsigit, M.A. adalah sebagai berikut.
Pada tahun 1857, Auguste Compte memiliki pemikiran yang bertentangan dengan agama. Menurutnya, untuk membangun dunia agama tidak dapat digunakan karena tidak logis dan maknanya tersembunyi. Sabagai contoh seorang guru berbicara dengan anak didiknya. “Anak-anak coba minta permen kepada Bu Guru!”. Kemudian anak-anak berkata, “Minta permen Bu Guru!”. Guru kemudian memberikan permen dan anak-anak mendapatkan permen. Kemudian guru meminta permen lagi kepada Tuhan. “Minta permen Ya Tuhan!”, akan tetapi Tuhan tidak memberikan permen. Sehingga mereka menyimpulkan bahwa Tuhan itu tidak ada.
Sebelum melanjutkan menjawab pertanyaan, Profesor mengingatkan bahwa sebelum belajar filsafat sebaiknya berdoa terlebih dahulu, dikuatkan sholatnya, imannya, ditambah do’anya agar jangan sampai terkena erosi.
Dilihat dari sejarahnya, perkembangan duania kontemporer saat ini sangat dipengaruhi oleh pemikiran Auguste Compte. Akan tetapi, secara filsafat memiliki makna secara tersembunyi. Hal tersebut dianalogikan dengan cerita seorang Pendeta, Resi Gutawa, dan istri. Resi gutawa adalah resi yang memiliki ilmu sangat tinggi. Dia memiliki istri yang sangat cantik. Karena kecantikannya, para pun mengaguminya. Ada seorang dewa yang tertarik dengan istri Resi Gutawa. Dewa tersebut kemudian memberikan Cupu Manik Astagina (kalau jaman sekarang merk Samsung) kepada istri Resi Gutawa yang bernama Dewi Windarti. Dewi Windarti memiliki tiga anak yang bernama Guwarso, Guwarsi, dan Anjani. Mereka semua tampan-tampan dan cantik.
Singkat cerita, terjadi perselingkuhan antara Dewi Windarti dan sang dewa. Bentuk perselingkuhan tersebut diwujudkan dalam bentuk Cupu Manik Astagina tersebut. Setelah diberi cupu tersebut, Dewi Windarti kemudian tercurahkan seluruh pikiran dan perasaannya kepada san dewa sehingga lupa semuanya, kewajiban, anak, suami, dan sebagainya. Ketika resi bertanya kepada istri mengenai cupu manik tersebut, istrinya tidak bisa menjawab. Hal tersebut bagaikan orang yang menyukai sesuatu, tetapi tidak tahu alasan mengapa orang tersebut menyukainya. Akhirnya Resi marah kemudian membuang cupu manik yang sakti itu ke danau. Anak-anaknya yang melihat kejadian tersebut kemudian lari memperebutkan cupu tersebut dengan masuk ke danau untuk mencarinya. Tak lama kemudian anak-anak itu berubah menjadi monyet karena kesaktian cupu manik  tersebut. Sedangkan istrinya disabda menjadi patung karena saat ditanya hanya diam saja.
Kisah tersebut menggambarkan keadaan saat ini. Ketiga anaknya yang telah menjadi monyet namanya kemudian berubah menjadi Sugriwa Subali (sejarah perwayangan). Dewi Windarti yang menjadi patung akan berubah menjadi manusia kembali setelah pertempuran antara Rama Wijaya dengan Rahwana yaitu setelah menunggu perubahan zaman.
Artinya, teknologi (Cupu Manik Astagina yang sekarang merk Samsung) sudah berhasil membuat orang di seluruh dunia menjadi patung-patung. Ketika suami datang diabaikan, istri datang diabaikan, anaknya datang tidak tahu, ada satpam mobil datang tidak tahu. Sehingga jika kita tidak hati-hati dalam menggunakan teknologi, maka akan bisa mengubah karakter kita yang dilambangkan seperti berubahnya Guwarso Guwarsi menjadi monyet yang wajahnya buruk rupa.
Ketika di pagi hari hati masih bersih dan pikiranmasih lurus. Setelah dua jam bermain HP hati menjadi kotor dan pikiran sudah bengkok tapi tidak disadari seperti berubahnya Guwarso Guwarsi menjadi monyet. Inilah yang sebenarnya merupakan fenomena Auguste Compte.  Kelemahan atau kejelekan kita menggunakan teknologi jika tidak dilandasai dengan iman kuat membuat kita tidak terasa jeleknya.
Itulah sebenarnya budaya yang sudah mendahului (di modelling) oleh nenek moyang saat itu. Auguste Compte hanya butuh mengikuti sejarah perjalanan saja, tetapi secara iconic dunia. Sedangkan dunia mikronya pada diri kita sendiri masing-masing. Menurut Compte spiritual itu tidak logis sehingga tidak bisa digunakan untuk membangun dunia, sehingga memandang bahwa untuk membangun dunia menggunakan pikiran (agama diletakkan dibawah). Pemikiran tersebut bertentangan dnegan dunia timur yang mengutamakan spiritualisme. Dari apapun untuk apapun dalam rangka mencapai iman dan taqwa -> spiritual.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Islam mulai luntur karena keturunan Auguste Compte yang tergoda ingin menguasai dunia.

Senin, 16 Oktober 2017

REFLEKSI PERKULIAHAN FILSAFAT ILMU - Sumbu Kehidupan



Refleksi Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Pertemuan Keempat Tanggal 10 Oktober 2017

Assalamu’alaikum wr. Wb.
Pertemuan keempat ini Profesor Marsigit menjelaskan pikiran manusia yang terdiri dari sumbu-sumbu kehidupan yang banyaknya tak terhingga.
AWAL JAMAN (Yunani Kuno)
Spiritual
TIMELINE

METAFISIK
MATERIAL
SPIRITUAL
SAINTIFIK
FEODAL
SINTESIS
KAPITAL
Materi
Materi
Materi
Monoisme
Pluralisme
A = A
A A
2 = 2
A ≠ A
Rasionalisme
Empirisme
Sintesis
Anti-tesis
Anti-tesis
Sintesis
Pikiran
Kenyataan
Idealis
Realis
AKHIR JAMAN (Bahasa) -> POWER NOW

Sekian dan terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb

REFLEKSI PERKULIAHAN FILSAFAT ILMU - Apa makna filsafat?



Refleksi Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Pertemuan Ketiga Tanggal 3 Oktober 2017

Assalamu’alaikum wr. Wb.
Perkuliahan pada pertemuan ketiga ini sama seperti pertemuan sebelumnya yaitu kuis yang terdiri dari 25 butir soal mengenai filasafat. Kuis ini dilatarbelakangi oleh dosen pengampu yang sedikit marah karena kecewa dengan kelas mengenai presensi. Berikut adalah soal dan jawabannya mengenai kejadian tersebut.
1.       Apa makna filsafat?        => Foundationalisme
2.       Apa itu tanda tangan?    => Utilitarian
3.       Lho emangnya?                                => Disharmoni
4.       Lho jangan gitu!                                => Determinis
5.       Nada-nadanya dia mendapat nilai nol juga. => Meramal/ Teleologi
6.       Ketus amat!                       => Anarki
7.       Tidak enak rasanya.        => Sensitif
8.       Kaya gitu kok bertanya. => Determinis
9.       Keterlaluan                         => Determinis
10.   Tidak tanda tangan          => Nihilism
11.   Mungkin karena tidak paham     => Fiksi
12.   Kan tergantung kesepakatan      => Foundationalisme
13.   Pikir!                                      => Rasionalism
14.   Jangan Cuma berandai-andai!    => Fiksionalism
15.   Ini kan wajib                       => Absolutism
16.   Anggap saja tidak paham              => Anggapan
17.   Begitu kok mengharapkan hasil yang terbaik.      => Perfectionalism
18.   Fikus – folus – fokus       => Reduksionalism
19.   Segala macam sakit, batuk, pilek, dsb.    => Disharmoni
20.   Terserah                              => Fatalism
21.   Mungkin                              => Skeptisism
22.   Kerjakan – kerja                               => Determin
23.   Kerja – kerja – kerja       => Mitos
24.   ... menghela nafas           => Simbolism
25.   Dicek lagi                             => Hermeneutik

Sekian dan terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb

LoA (Law of Attraction)

  LoA ( Law of Attraction )   Law of Attraction adalah hukum tarik menarik. Kita menarik sesuatu yang menurut kita sesuai dengan diri k...