Refleksi Mata Kuliah
Filsafat Ilmu
Pertemuan Pertama
Tanggal 5 September 2017
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Alamat Asal : Gombong, Kebumen
Blog :
powermathemathics.blogspot.co.id
Metodologi : tatap muka, buka blog, baca dan beri
komentar
Assalamu'alaikum wr. wb.
Perkuliahan dimulai
dengan menyampaikan tingkatan ilmu dalam filsafat yaitu sebagai berikut:
SPIRITUAL
|
ILMU
|
ARURA
|
FISIK
|
Ilmu
merupakan aturan formal dan arura adalah pergaulan.
Quote pertama yang saya anggap sangat bagus dari beliau adalah “JIKA
MEMAKSAKAN KEHENDAK, MAKA BANYAK RINTANGAN. JIKA IKHTIAR DAN BERDOA, MAKA
DIBERIK YANG TERBAIK”. Dalam hidup kita tidak boleh memaksakan kehendak. Apabila
kita terus memaksakan kehendak maka akan banyak rintangan. Akan tetapi, apabila
kita mau ikhtiar dan berdoa maka kita akan diberikan yang terbaik. Hikmah yang
dapat diambil dari pernyataan tersebut, kita diajarkan untuk ikhlas menerima
takdir yang memang harus kita terima dan sudah menjadi ketentuan-NYA.
Kemudian beliau memberikan tugas rutin yaitu membaca blog (sudah saya
sebutkan di atas) minimal satu hari 6 komentar karena dalam satu semester jika
ingin mendapatkan nilai A harus komentar sebanyak 700. Waaaaw.....
Selain itu beliau juga memberi tugas untuk membuat pertanyaan non
filsafat sebanyak 5 butir yang berkaitan dengan persoalan sehari-hari. Selanjutnya
masuk pada materi perkuliahan.
Paradigma merupakan konstruktif (membangun -> hidup, kepercayaan,
dunia, akhirat, kesehatan, rumus, teori, paradigma, dan lainnya). Sesuatu yang
paling penting adalah membangunkan dirinya sendiri untuk sendiri, bukan justru dibangunkan.
Paradigma konstriktif dapat diartikan sebagai memberi, bukan diberi.
(misalnya membangun keluarga, iman, dsb.) karena merupakan konstruksi maka harus
mencari sendiri.
Quote kedua “HIDUP TIDAK HANYA BERPIKIR SAJA, TAPI JUGA DIIRINGI DENGAN
SPIRITUAL”.
Membangun itu dikaitkan dengan paradigma, subjek belajar.
Ilmu diawali dengan bertanya. Maka jika tidak ada pertanyaan, maka
tidak ada ilmu. Sesuatu yang masih dipikirkan merupakan ilmu dunia, sedangkan
jika hanya ada di dalam hati maka itu ilmu akhirat (penghayatan atau
keyakinan).
Sesuatu yang kita lakukan dengan berdoa dan tidak berdoa terlebih
dahulu akan memiliki makna yang berbeda (esensi spiritual). Sesuatu yang
berkaitan dengan akhirat.
Spiritual berada di paling atas, kemudian di bawahnya ada material,
keilmuan dan filsafat. Keilmuan berada di bawah spiritual yang dibawahnya ada
psikologi (gejala jiwa) yang keluar dalam pikiran. Filsafat ada filsafat
psikologi dan psikologi filsafat. Psikologi filsafat ada dua yaitu psikologi
terapan dan wacana.
Dalam filsafat semua bisa dipikirkan. Misalnya melalui teknologi:
ü
Semua benda dapat memiliki sifat tumbuhan
ü
Semua benda dapat memiliki sifat hewan
Ketika bumi dan langit disatukan atau tidak ada jarak lagi ->
Makkah.
Hukum alam turun dari langit (spiritul) itu nyata.
Allah memberikan petunjuk dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan
kita masing-masing. Perlu dipahami bagaimana pikiran mampu berpikir secara
maksimal, tetapi jangan sampai tersesat.
Filsafat merupakan olah pikir, tapi berpikir belum tentu berfilsafat.
Nama adalah do’a, jadi bisa aneh, kreatif, tapi juga harus menggunakan
logika. Misal ada nama Tuhan.
Marsigit -> orang tampan yang mencari ilmu.
Sekian dan terimakasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar