Jumat, 07 Januari 2022

LoA (Law of Attraction)


 LoA

(Law of Attraction) 

Law of Attraction adalah hukum tarik menarik. Kita menarik sesuatu yang menurut kita sesuai dengan diri kita. Diri kita yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada di dalam pikiran dan perasaan/hati kita. Apa yang kita inginkan biasa terungkapkan dalam sebuah doa, akan tetapi sering kali energi yang ada di dalam pikiran dan hati kita tidak selaras.

Misalnya kita berdoa agar diberikan jodoh, tapi perasaan kita merasa kesepian, insecure, belum self-love atau mencintai diri sendiri. Bagaimana kita bisa mencintai orang lain jika kita saja tidak mencintai diri sendiri? Atau misalnya kita ingin agar hutang lunas, tapi  hati dan pikirannya tidak selaras. Ia merasa hanya memiliki uang sedikit, jika tidak membayar maka akan celaka, merasa gajinya kecil, segera jatuh tempo, dan sebagainya. Atau berdoa ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus, tapi ia merasa bahwa lapangan pekerjaan sedikit, lowongan kerja sulit, harus punya orang dalam, merasa dari lulusan kampus gurem (universitas eksis tetapi minim prestasi dan biasa-biasa saja). Inilah ternyata yang membuat seolah-olah segala usaha dan doa kita tidak bekerja. Padahal kita tahu bahwa Allah malu jika tidak mengabulkan doa hamba-Nya yang menengadahkan tangan kepada-Nya.

Sebelum meluruskan ketidakselarasan tersebut, kita akan coba lihat LoA dalam Science. Dalam science terdapat beberapa konsep/teori diantaranya:

1.     Segala yang ada di alam semesta memiliki getaran dan energi. Gel Alpha sangat bagus untuk semesta di jam 3 pagi.

2.      Getaran memiliki energi yang tak terlihat/ghaib (metafisika) memiliki kekuatan lebih besar

3.      Pikiran dan perasaan kita memiliki energi metafisika yang besar

4.      Segala hal yang berbentuk fisik berawal dari metafisika (pikiran, imajinasi, perasaan)

5.     Hukum Kekekalan Energi. Energi dapat berubah bentuk, yang awalnya berasal dari pikiran dan perasaan (metafisika) dapat menjelma menjadi nyata (bentuk fisik). Ex: pembangunan sekolah diawali dari pemikiran-pemikiran para pendirinya.

Lalu, bagaimana LoA dalam Islam? Apakah ada hubungan antara LoA dengan Islam?

LoA

Kita menarik apa yang sesuai dengan pikiran dan perasaan kita.

(HR. Bukhari dan Muslim)

“Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya”

 

Islam

 

Kita bisa manifesting (mewujudkan) segala yang kita impikan.

(QS. Ghafir: 60)

Allah mengabulkan setiap doa hamba-Nya

(QS. Ibrahim: 7)

Allah akan mengubah suatu kaum jika kaum tersebut mau berubah

Jika kita merasa baik maka kita akan semakin menarik hal baik, begitu juga sebaliknya.

(QS. Ibrahim: 7)

Semakin bersyukur, semakin bertambah nikmat, jika kufur akan diberi adzab.

(QS. Ali Imran: 139)

Allah meminta kita untuk jangan takut, jangan bersedih, jangan lemah

 

Lalu bagaimana kita bisa menerapkan LoA?

1.       Kenali dengan jelas dan detail apa yang kita inginkan. Tanamkan sejak awal bahwa semuanya mudah. Harus benar-benar tahu apa yang dimau.

2.       Berikan perhatian fokus, energi pada keinginan atau impian itu. Pastikan pikiran dan perasaan kita selaras dengan apa yang kita inginkan. Ingin hutang lunas, maka yakinlah bahwa Allah Maha Kaya dan kita adalah hamba dari Tuhan Yang Maha Kaya, merasa gaji selalu cukup, yakin kalau hutangnya akan lunas dengan tepat waktu. Ingin jodoh, maka kita juga harus percaya diri, merasa selalu dicintai, termasuk juga menerima dan mencintai diri sendiri (self-love). Yakin sebentar lagi jodoh akan datang, jadi persiapkan diri, buat undangan, perbanyak ilmu tidak hanya ilmu pra nikah tetapi ilmu tentang akidah, akhlak, dsb.(Ustadz Ransi).

Beberapa teknik LoA yang bisa diterapkan diantaranya:

a.      Scripting, menulis sedetail mungkin apa yang kita inginkan dengan perasaan telah menerima dan kebersyukuran.

b.       Visualisasi, membayangkan kita berada di posisi yang kita impikan. Bisa dilakukan dengan sambil memejamkan mata. Bisa jadi sambil tersenyum-tersenyum tidak masalah.

c.       Afirmasi, rasakan aka yang kita inginkan. Rasakan nuansanya.

d.       Action, berbuat seolah-olah telah menerima.

3.       Melepaskan/Detachment dan membiarkan impian tersebut menjelma menjadi nyata (tawakkal)/ mewakilkan sepenuhkan kepada Allah. Melepaskan artinya tidak terikat dengan hasil, tidak terikat dengan waktu (menunggu), dan tidak bertanya-tanya kapan, bagaimana, atau dimana.

Terlalu menunggu artinya ada kekhawatiran, terlalu memikirkan hasil artinya tidak mewakilkan/ tidak percaya 100% kepada Allah, masih sering terlintas di benak “Apakah mungkin?” artinya kita masih mengandalkan diri sendiri dan itulah yang membuat kita lelah. Ingat kita punya Allah Yang Maha Yang Maha Segalanya, Low frequency artinya masih ada getaran/gelombang negatif dalam diri kita.

Kita bisa menerapkan prinsip pesan makanan di tempat makan. Ketika menu yang kita inginkan sudah dipesan  ya sudah, serahkan kepada si tukan masak/chefnya. Fokus apa yang menjadi bagian kita, sibukkan diri dengan hal-hal yang positif misal diskusi dengan teman atau mempelajari ilmu-ilmu baru di gadget, yakin bahwa makanan yang kita pesan sedang diproses. Maka tidak akan terasa tiba-tiba makanan yang kita pesan sudah siap di hadapan kita. Catat keajaiban-keajaiban kecil dan berbahagialah akan hal itu.

Kecepatan LoA akan terwujud berbanding lurus dengan besarnya kerelaan/melepaskan. Ingat cerita seorang teman yang ingin segera mendapatkan jodoh. Ikhtiar sering gagal, akhirnya ia pasrah hingga tidak ingin memikirkan hal itu terlebih dahulu. Di saat melepaskan, Allah justru mengirim jodoh dengan segala proses yang sangat dimudahkan hingga menuju pelaminan.

 

Apa saja yang dapat menghambat terkabulnya hajat?

1.       Alam bawah sadar masih negatif. Masih sering membicarakan orang/ghibah, iri, cemburu, dengki, dan sebagainya.

2.       Frekuensi yang tidak selaras. Bisa dipengaruhi karena lingkungan. Ingin segera dapat jodoh tapi selalu merasa sendiri, ingin uang berlimpah tapi masih merasa bahwa gajinya kecil terus. Lupa kalau kita adalah hamba dari Tuhan Yang Maha Kaya. Ingat, Allah bersama dengan prasangka hamba-Nya.

3.       Terlalu terikat dengan hasil. Belum melepaskan dan masih sering bertanya-tanya kapan, dimana, bagaimana, dan sebagainya.

4.       Konsumsi pikiran. Sering melihat berita-berita negatif, gosip di sosmed. Adakalanya kita harus puasa sosmed. Jika merasa memiliki banyak dosa, maka perbanya istighfar.

 

Bagaimana cara mengubah getaran negatif menjadi positif?

1.       Take a deep breath (Inhael-Exhale)

2.       Lakukan afirmasi bahwa “Allah adalah Sumber Persediaan yang akan memenuhi.” Jangan ukur diri kita, kemampuan kita. Jangan lihat keadaan kita.

3.       Gratitude. Syukuri apa yang kita miliki saat ini. Allah akan menambah nikmat bagi yang bersyukur.

4.       Ubah fokus segera. Pikirkan kembali hal-hal yang kita inginkan.

5.       Bawa diri kita pada hal-hal yang kita senangi. Misalnya pergi ke toko bunga, jalan-jalan sejenak, atau datang ke Majelis. Majelis bisa menjadi cherger pikiran dan hati.

 

Kesimpulan

Secara garis besar untuk menerapkan LoA, pertama kita kenali terlebih dahulu apa hajat yang ingin kita capai secara detail. Selanjutnya bawa ke doa, luangkan waktu tertentu untuk berdoa (sholawat). Cari waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa (setelah Asar hingga menjelang Maghrib, setelah selesai sholat baik fardhu maupun sunnah, 1/3 malam atau pukul 3 pagi karena gelombang Alpha sangat bagus untuk semesta, atau saat hujan turun. Kemudian terapkan teknik LoA (menulis scripting, afirmasi, visualisasi, action). Setelah itu lanjutkan aktivitas seperti biasa dengan tetap menjaga perasaan yang menyertai aktivitas hidup kita. Pastikan getaran yang ada di badan kita terutama pikiran dan perasaan selalu pada getaran positif. Terakhir, lepaskan/detachment. Yakin bahwa impian kita sedang diproses oleh Allah.

Resolusi tahun 2022, semoga segala impian, harapan, cita-cita, karir, jodoh, dan sebagainya Allah mudahkan dan lancarkan. Semoga LoA ini bisa menjadi salah satu perantara ikhtiar yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menggapai impian-impian yang belum tergapai di tahun-tahun sebelumnya. And always remember please, tetap jaga hati dan perasaan. Thank you. 😊


Yogyakarta, 7 Januari 2022

Nurika Miftahuljannah, M.Pd.

 #LoA #LawofAttraction

LoA (Law of Attraction)

  LoA ( Law of Attraction )   Law of Attraction adalah hukum tarik menarik. Kita menarik sesuatu yang menurut kita sesuai dengan diri k...