Jumat, 11 November 2016

MAKALAH TELAAH KURIKULUM - Perkembangan Kurikulum Indonesia



KEBIJAKAN KEMDIKBUD MENGENAI KURIKULUM 2013
PERKEMBANGAN KURIKULUM INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu Mata Kuliah :  Danuri, M.Pd

Oleh:
1.    Kartika Pramudita                        (12600007)     
2.    Rodlita ‘Aisyiyatana                    (12600040)
3.    Nelita Riyadhotul Jannatil Ulya   (12600044)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut sekarang. Nilai sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat cenderung atau selalu mengalami perubahan antara lain akibat dari kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi. Kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut, sebab pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.         Bagaimana Strategi Pengembangan Pendidikan ?
2.         Apa Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013 ?
3.         Bagaimana Perbandingan Perkembangan Kurikulum di Indonesia ?
C.     Tujuan
1.      Untuk Mengethui Strategi Pengembangan Pendidikan
2.      Untuk Mengethui Perlunya Kurikulum 2013
3.      Untuk Mengetahui Perbandingan Kurikulum di Indonesia




BAB II
PEMBAHASAN
A.  Strategi Pengembangan Pendidikan
Pengembangan pendidikan di Indonesia meliputi empat strategi yaitu :
1.      Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
2.      Relevansi
3.      Peningkatan kualitas
4.      Efisiensi
Namun, secara umum strategi pengembangan pendidikan di Indonesia dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Peningkatan mutu
2.      Pemerataan pendidikan
Salah satu upaya pemerataan pendidikan di Indonesia adalah program wajib belajar (wajar) 9 tahun yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) 6 tahun dan SMP selama 3 tahun.
Strategi Pengembangan Pendidikan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 dilakukan dalam 4 tahap yaitu :
1.      Penyusunan kurikulum di lingkungan internal (kemdikbud)
Penyusunan kurikulum di lingkungan kemdikbud ini melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
2.      pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012
3.      pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak
4.      dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.
Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan capaian pendidikan melalui :
1.    pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi
2.    efektivitas pembelajaran melalui kurikulum
3.     dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru
4.    serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.
Strategi meningkatkan capaian pendidikan dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 1 berikut.
Strategi peningkatan evektivitas pembelajaran dapat disajikan dalam gambar berikut :
1.      strategi peningkatan efektivitas interaksi melalui:
a.        iklim akademik dan budaya sekolah
b.      Manajemen dan kepemimpinan
2.      Strategi peningkatan efektivitas pemahaman melalui :
a.       Pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar), asosiasi, bertanya, menyimpulkan, mengomunikasikan dan lain-lain.
b.      Penilaian berdasarkan proses dan hasil pekerjaan serta kemampuan menilai diri sendiri.
3.      Strategi peningkatan efektivitas penyerapan melalui :
a.       Kesinambungan pembelajaran secara horizontal dan vertikal.

B.  Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Merujuk Kurikulum 2013, sedikitnya ada tiga hal yang dapat dijadikan momentum perubahan sebagai efek domino dari implementasi Kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan upaya pengendalian terhadap buku pelajaran. Buku pegangan guru dan siswa pada Kurikulum 2013 disiapkan oleh Pemerintah. Ini artinya, kualitas isi bisa dipertanggungjawabkan. Dalam hal harga, jika memang peserta didik harus membeli, karena sekolah memilih untuk mengimplementasikannya secara mandiri, harga buka sudah bisa ditekan lebih wajar.
Dalam hal buku, ada yang menyatakan, Kurikulum 2013 telah mematikan peran penerbit dan percetakan. Tentu pernyataan itu tidak 100 persen benar, karena yang disiapkan Pemerintah hanyalah buku wajib siswa dan guru. Buku pengayaan masih bisa diterbitkan oleh penerbit. Sedang pengadaan pencetakan buku yang disiapkan Pemerintah diserahkan sepenuhnya kepada percetakan melalui sistem lelang terbuka.
Momentum kedua, Kurikulum 2013 dapat memperkuat budaya sekolah melalui pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler, serta penguatan peran guru bimbingan dan konseling (BK). Selama ini, kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler, berjalan terpisah, padahal semestinya tiga ranah pendidikan itu utuh dalam satu kesatuan.
Ketiga, masih terkait dengan hal kedua, memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pilihan ekstra kurikuler Pramuka dan pengarusutamaan pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013, termasuk didalamnya pendidikan agama dan budi pekereti, adalah bagian tidak terpisahkan dalam kerangka pemahaman utuh terhadap NKRI, sebagai sebuah keniscayaan.[1]
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Mohammad Nuh, bahwasannya penyusunan Kurikulum 2013 tidak dilakukan  secara tergesa-gesa. Kurikulum 2013 sudah dikaji dan menempuh sejumlah tahapan persiapan yang matang sejak tahun 2011.
Mohammad Nuh menjelaskan, keunggulan Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum KTSP, antara lain:
Pertama, jika menurut kurikulum KTSP mata pelajaran ditentukan dulu untuk menetapkan standar kompetensi lulusan, maka pada Kurikulum 2013 pola pikir tersebut dibalik.
Kedua, kurikulum baru 2013 memiliki pendekatan yang lebih utuh dengan berbasis pada kreativitas siswa. Kurikulum baru memenuhi tiga komponen utama pendidikan, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. "Ke depan, kreativitas yang menjadi andalan. Di Kurikulum 2013 ditekankan pada penguatan karakter," katanya.
Ketiga, pada kurikulum baru didisain berkesinambungan antara kompetensi yang ada di SD, SMP hingga SMA.
Walaupun begitu, masih banyak kontroversi tentang penerapan kurikulum 2013 ini, namun terlepas dari itu, ada sekolah yang merasakan manfaat kurikulum baru tersebut, contohnya SDN Sukoharjo 2. Baik siswa maupun guru mengaku mendukung terhadap implementasi kurikulum tersebut. Siswa-siswa lebih bersemangat dalam belajar, baik dalam pelajaran eksakta maupun mapel yang memaksimalkan fungsi otak kanan seperti keterampilan dan seni musik. Menurut Kepala SDN Sukoharjo 2, Dra Heriyani. Di Kurikulum 2013 ini, cara berpikir siswa lebih berkembang. Di sanalah peran guru untuk mendampingi seraya mengarahkan mereka, dan kemerataan Kurikulum 2013 lebih dirasakan manfaatnya dibandingkan sistem belajar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dipilah-pilah.
Guru dapat menjelaskan satu tema dengan banyak materi sekaligus. Misalnya, materi ekonomi dalam transaksi jual beli yang dapat dikaitkan dengan materi geografi bahkan pendidikan karakter sekaligus. Hal itu, menurut pendapat Heriyani adalah upaya yang baik untuk mempersiapkan siswa menuju jenjang pendidikan selanjutnya hingga kehidupan luar yang lebih kompleks. Terkait pengetahuan tentang lingkungan dan ketuhanan, siswa tidak pernah dilepaskan dari materi agama. Terlebih lagi, dalam Kurikulum 2013 ini, durasi untuk mata pelajaran agama ditambah dibanding tahun lalu. Tak kalah pentingnya, dalam Kurikulum 2013, pendidikan dan penanaman cinta terhadap budaya bangsa juga dinilai lebih kuat. Cinta terhadap budaya bangsa ini, dalam KTSP sudah ada, tapi menurut kami, tidak sedominan dalam Kurtikulum 2013.
Kedepan, menghitung bukan suatu hal yang penting dalam mata pelajaran matematika, tapi bagaimana anak didik memformulasikan, artinya anak yang akan mencari tahu dan bukan ditunjukkan seperti selama ini. Jadi, pembelajaran yang cocok bisa merumuskan masalah, menanyakan dan bukan hanya menyelesaikan masalah dan menjawab semata, karena jika memakai hafalan saja, maka akan mudah lupa. Yang penting dalam kurikulum 2013 bukan jawabnya, tapi prosesnya seperti apa peserta didik menyelesaikan persoalan itu, biar pun tidak benar, tapi prosesnya benar-benar berjalan.
C.  Perbandingan Perkembangan Kurikulum Di Indonesia
Tabel Kronologis Perkembangan Kurikulum di Indonesia[2]
Tahun
Kurikulum
Keterangan
1947
Rencana Pelajaran 1947
-       Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama setelah kemerdekaan
-       Istilah kurikulum masih belum digunakan. Sementara istilah yang digunakan adalah Rencana Pelajaran
1954
Rencana Pelajaran 1954
-       Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran 1947
1968
Kurikulum 1968
-       Kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama di Indonesia. Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies). Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun Alam (IPS) atau yang sekarang sering disebut Sains
1975
Kurikulum 1975
-       Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom yang sangat rinci
1984
Kurikulum 1984
-       Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975
1994
Kurikulum 1994
-       Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1984
2004
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

-       Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah telah dijadikan uji coba dalam rangka proses pengembangan kurikulum ini
2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

-       KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP, karena KTSP sesungguhnya telah mengadopsi KBK. Kurikukulum ini dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)
2013
Kurikulum 2013
-       Mengembangkan konsep kompetensi inti sebagai integrator horizontal. Sejumlah mata pelajaran dikurangi atau diintegrasikan.

Berikut uraian perbedaan kurikulum di Indonesia
1.    Rencana Pelajaran 1947
Rentjana Pelajaran 1947 dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism,bertujuan untuk membentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar.
2.    Rencana Pelajaran 1952
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
3.    Rencana Pendidikan 1964
Kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana. Pancawardhana artinya terdapat lima kelompok bidang studi, yaitu kelompok perkembangan moral, kecerdasan, emosional/artisitk, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Penyelenggaraan pendidikan dengan kurikulum 1964 mengubah penilaian di rapor bagi kelas I dan II yang asalnya berupa skor 10 – 100 menjadi huruf A, B, C, dan D.
4.    Kurikulum 1968
Beberapa ilmu hayat dan ilmu alam menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk pertama kalianya istilah kurikulum digunakan di Indonesia. Pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
5.    Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khususmateri pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
6.    Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Kurikulum 1984 jurusan dinyatakan dalam program A dan B. A1 (penekanan pada mata pelajaran Fisika), A2 (penekanan pada mata pelajaran Biologi) ,A3 (penekanan pada mata pelajaran Ekonomi), A4 (penekanan pada mata pelajaran Bahasa dan Budaya). Sedangkan program B adalah program yang mengarah kepada keterampilan kejuruan yang akan dapat menerjunkan siswa langsung berkecimpung di masyarakat.
7.    Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 menggunakan sistem caturwulan. Kurikulum ini bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masya rakat sekitar. Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar. Kurikulum ini dipandang terlalu banyak materi sehingga membuat siswa kesulitan.
8.    Kurikulum 2004 (KBK)
Kurikulum KBK ini telah diseragamkan. Dimana siswa unggul dalam kognitifnya. Pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran. Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalamanbelajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya
9.    Kurikulum 2006 (KTSP)
Dalam kurikulum KTSP, guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota. (TIAR)
10.          Kurikulum 2013
Isi dari kurikulum ini lebih menitikberatkan pada karakter. Untuk mata pelajaran lebih di kurangi. orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Perubahan yang paling mendasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi.
Berikut adalah ringkasan perbedaan kurikulum KBK, KTSP dan Kurikulum 2013[3] :
No.
KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
1
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat
2
Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan mata pelajaran
Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan
3
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
4
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti
6
Pengembangan kurikulum sampai pada silabus
Pengembangan kurikulum sampai pada kompetensi dasar
Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman
7
Tematik kelas I dan II (mengacu mapel)
Tematik kelas I-III (mengacu maple)
Tematik integrative kelas I-VI (mengacu kompetensi)
















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.      Pengembangan pendidikan di Indonesia meliputi empat strategi yaitu :
a.       Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
b.      Relevansi
c.       Peningkatan kualitas
d.      Efisiensi
2.      Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013
Pertama, jika menurut kurikulum KTSP mata pelajaran ditentukan dulu untuk menetapkan standar kompetensi lulusan, maka pada Kurikulum 2013 pola pikir tersebut dibalik.
Kedua, kurikulum baru 2013 memiliki pendekatan yang lebih utuh dengan berbasis pada kreativitas siswa. Kurikulum baru memenuhi tiga komponen utama pendidikan, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. "Ke depan, kreativitas yang menjadi andalan. Di Kurikulum 2013 ditekankan pada penguatan karakter," katanya.
Ketiga, pada kurikulum baru didisain berkesinambungan antara kompetensi yang ada di SD, SMP hingga SMA.
3.      Perbandingan Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Tahun
Kurikulum
Keterangan
1947
Rencana Pelajaran 1947
-       Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama setelah kemerdekaan
-       Istilah kurikulum masih belum digunakan. Sementara istilah yang digunakan adalah Rencana Pelajaran
1954
Rencana Pelajaran 1954
-       Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran 1947
1968
Kurikulum 1968
-       Kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama di Indonesia. Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies). Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun Alam (IPS) atau yang sekarang sering disebut Sains
1975
Kurikulum 1975
-       Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom yang sangat rinci
1984
Kurikulum 1984
-       Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975
1994
Kurikulum 1994
-       Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1984
2004
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

-       Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah telah dijadikan uji coba dalam rangka proses pengembangan kurikulum ini
2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

-       KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP, karena KTSP sesungguhnya telah mengadopsi KBK. Kurikukulum ini dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)
2013
Kurikulum 2013
-       Mengembangkan konsep kompetensi inti sebagai integrator horizontal. Sejumlah mata pelajaran dikurangi atau diintegrasikan.

B.  Saran
Dengan berkembangnya kurikulum yang ada di Indonesia, maka seharusnya pemerintah harus mempersiapkan guru ataupun dari pihak sekolah memberikan pengarahan atau penjelasan lebih sehingga kurikulum dapat terlaksana secara maksimal.











DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa Tahun. Tanpa Judul. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/197607312001121-ADE_SUTISNA/SEJARAH_PERKEMB.__KURIKULUM.pdf diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 11.00
Anonim. Tanpa Tahun. Perbandingan Kurikulum (KBK (2004), KTSP (2006), dan Kurikulum 2013) http://ayahalby.files.wordpress.com/2013/06/perbandingan-kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013.pdf diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 20.45
Anonim. 2013. Perlunya Pengembangan Kurikuum 2013. http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/perlunya-pengembangan-kurikulum-2013.html diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 16.17
Anonim, Tanpa tahun. Perkembangan Kurikulum Di Indonesia. 2013. http://www.m-edukasi.web.id/2013/05/perkembangan-kurikulum-di-indonesia.html, diunduh pada tanggal 10 September 2014 Pukul 09.00
Anonim. Tanpa Tahun. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia. http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Revisi_Bahan_Ajar_Cetak/BAC_Pengkur_SD/UNIT-4_PERKEMBANGAN_KURIKULUM_.pdf , diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 10.30
Putra, Sang Nyoman Liga. 2011. Perjalanan Kurikulum di Indonesia. http://b3sm4rt.files.wordpress.com/2011/01/perjalanan-kurikulum-di-indonesia.pdf, diunduh pada tanggal 10 September 2014 Pukul 10.00
Sukemi. 2013. Kurikulum Baru. http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-kurikulum-baru diunduh pada tanggal 11 September 2014 pukul 10.00
Rokhim. Tanpa Tahun. Manfaat Pengembangan Kurikulum. http://www.rokhim.net/2013/04/manfaat-pengembangan-kurikulum.html diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 16.15
http://icls.upi.edu/v5/forum/download/file.php?id=113 diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 07.42
sehabook.blogspot.com diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 16.18
tempo.com diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 16.20





[1] Sukemi, 2013, Kurikulum Baru, http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-kurikulum-baru diunduh pada tanggal 11 September 2014 pukul 10.00
[2] Anonim, tanpa tahun, perkembangan kurikulum di Indonesia, 2013, http://www.m-edukasi.web.id/2013/05/perkembangan-kurikulum-di-indonesia.html diunduh pada tanggal 10 September 2014 Pukul 09.00
[3] Anonim, tanpa tahun, Perbandingan Kurikulum (KBK (2004), KTSP (2006), dan Kurikulum 2013),  http://ayahalby.files.wordpress.com/2013/06/perbandingan-kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013.pdf  diunduh pada tanggal 10 September 2014 pukul 20.45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LoA (Law of Attraction)

  LoA ( Law of Attraction )   Law of Attraction adalah hukum tarik menarik. Kita menarik sesuatu yang menurut kita sesuai dengan diri k...