Minggu, 26 November 2017

REFLEKSI PERKULIAHAN FILSAFAT ILMU - Ilmu Tuhan Kalah dengan Ilmu Politik


Refleksi Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Pertemuan Keempat Tanggal 17 Oktober 2017
Assalamu’alaikum wr. wb.
Seperti biasa, kuliah Filsafat Ilmu dimulai dengan tes jawab singkat yang sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan sehari-hari meskipun tak sedikit yang mendapat nilai nol. Hehe.... hal itu disebabkan karena pertanyaan yang sama di waktu yang berbeda akan memiliki jawaban yang berbeda pula.
Berikut adalah tes jawab singkat yang Prof. Marsigit berikan.

No.
Pertanyaan
Jawaban
       1
Kapan?
Belum tentu ketika
           2
Bagaimana?
Mengada
           3
Mengapa?
Terpilih
           4
Untuk apa?
Pengada
           5
Siapa?
Subyek atau obyek
           6
Dimana?
Belum tentu di sini
           7
Kemana?
Ke perbatasan
           8
Dengan siapa?
Dengan sifat
           9
Berapa?
Kuantitatif
          10
Apa kabar?
Fondamen (untuk membicarakan berikutnya)
          11
Hello?
Fondamen
          12
Yang terhormat. Yang saya hormati.
Intensi
          13
Hadirin wal hadirat
Intensi
          14
Marilah !
Determin
          15
Hendaknya
Determin
          16
Kita dapat saling menjaga
Hermeneutika
          17
Saling menghormati
Hermeneutika (terjemah dan menterjemahkan)
          18
Barang siapa
Aturan
          19
Benar adalah benar
Identitas
          20
Salah adalah salah
Identitas
          21
Manusia adalah umat
Obyek
          22
Manusia
Predikat
          23
Oleh karena itu
Koherensi
          24
Sebenar-benar
Absolut
          25
Harus
Determin

Ilmu dimulai dengan bertanya, begitulah kira-kira prinsip Prof. Marsigit mengenai urgensi bertanya.
            Salah satu pertanyaan diajukan oleh Saudara Wildan yang meminta komentar Prof. mengenai dunia perpolitikan, yaitu mahasiswa yang ditangkap karena melakukan demonstrasi. Beliau memberikan arahan agar sebelum melakukan kegiatan demonstasi sebaiknya mahasiswa terlebih dahulu membaca atauran atau tata tertib dalam melakukan demonstrasi agar tidak ditangkap. Dunia politik itu kejam. Ilmu politik dapat mengalahkan ilmunya Tuhan. Jika boleh berpendapat, saya setuju dengan pendapat ini. Itulah kenapa saya tidak berkeinginan untuk terjun dalam dunia politik. Ilmu tertinggi adalah spiritual, tak ada yang mampu melebihi kuasa Tuhan. Jika ada yang menandingi kuasa Tuhan itu artinya ia sudah menyekutukan Tuhan.
            Saya menjadi teringat ketika saya berbaur dengan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia politik. Melakukan kegiatan mencuri dan berbohong merupakan kegiatan yang lazim bagi mereka. Mereka berpendapat bahwa itu adalah taktik politik untuk mendapatkan kekuasaan atau sesuatu yang mereka inginkan. Melihat hal itu, saya berusaha membuka hati mereka dengan menjelaskan bahwa perbuatan itu tidak baik. Bagaimana jika perbuatan yang mereka lakukan kepada orang lain berbalik kepada mereka sendiri, misalnya dicuri atau dibohongi. Mereka menjawab akan membalasnya lagi dan begitu seterusnya berbalas-balasan perbuatan yang tidak baik. Ya seperti itulah kira-kira perpolitikan. Hingga akhirnya saya menyerah dan pelan-pelan pergi dari dunia mereka.
            Hal itu seperti gambaran dunia perpolitikan Indonesia saat ini. Kasus korupsi merajalela. Orang yang dipercaya rakyat mampu membela rakyat ternyata justru merampas hak rakyatnya. Tak mengherankan kasus tersebut terjadi jika sejak kecil mindset mencuri dan berbohong itu wajar dan sah-sah saja. Miris memang dengan terjadinya kasus korupsi yang dilakukan oleh ketua DPR. Kejadian tersebut tentu sangat melukai hati rakyat.
            Berdasarkan uraian di atas, bukan berarti kita tidak boleh berbohong karena bohong itu ada yang baik dan ada yang buruk. Bohong diperbolehkan jika memiliki tujuan untuk menciptakan suasana harmoni dalam hidup, misalnya untuk mendamaikan dua orang atau lebih yang sedang bertengkar atau berbohong dalam kehidupan suami istri untuk menghindari pertengkaran. Namun demikian, perlu dicamkan dalam mindset kita bahwa bohong itu sesuatu yang tidak baik jika tidak sesuai pada ruang dan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LoA (Law of Attraction)

  LoA ( Law of Attraction )   Law of Attraction adalah hukum tarik menarik. Kita menarik sesuatu yang menurut kita sesuai dengan diri k...